Pages

Studi Ungkap Biofuel Tak Selalu Ramah Lingkungan

Senin, 16 Mei 2011

Boston – Bahan bakar fosil konvensional terkadang lebih ‘hijau’ secara lingkungan dibanding biofuel. Hal ini bisa terbukti ketika jejak karbon keduanya diperiksa. Seperti apa?

Ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT) meneliti tren dalam industri penerbangan guna memanfaatkan biofuel untuk memerangi harga bahan bakar yang kian meroket serta mengurangi emisi gas rumah kaca.



Sejak Virgin Atlantic menjadi maskapai penerbangan komersil pertama yang menerbangkan pesawat menggunakan campuran biofuel dan minyak tanah pada 2008, Air New Zealand, Qatar Airways, Continental Airlines dan maskapai lainnya mulai melakukan uji penerbangan biofuel.

Lufthansa, misalnya, maskapai ini menjadi maskapai pertama yang melakukan penerbangan harian menggunakan campuran biofuel ini. Peneliti MIT mengatakan, industri ini perlu memastikan jejak karbon biofuel sebelum membuatnya menjadi bahan bakar alternatif.

Ketika asal biofuel dijadikan faktornya, bahan bakar fosil konvensional bisa menjadi pilihan yang ‘lebih hijau’.

“Apa yang kami temukan adalah, teknologi yang tampak menjanjikan ternyata bisa menghasilkan emisi yang tinggi jika tak diolah dengan benar,” papar James Hileman dari Department of Aeronautics and Astronautics MIT.

Biofuel tak bisa dikatakan baik atau buruk, semuanya tergantung pada cara pemrosesannya dan produksinya. “Hal inilah yang menjadi bahan perdebatan yang sebelumnya tak pernah dimunculkan,” tutupnya. [mor]

0 komentar:

 
TheRealLivingDeal News 2 © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum