Pages

ADB: Ekonomi Asia Harus Atasi Kecelakaan Jalan

Senin, 16 Mei 2011

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan, tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Asia juga harus memikirkan dampak meningkatnya jumlah kendaraan agar bisa mengatasi persoalan semakin tingginya tingkat kecelakaan jalan raya.


"Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan, jumlah kendaraan di kawasan Asia dan Pasifik diperkirakan akan berlipat dua setiap empat hingga lima tahun," kata Wakil Presiden ADB, Bindu Lohani, dalam keterangan tertulis ADB yang diterima di Jakarta, Senin.




Untuk itu, menurut Bindu Lohani, pertumbuhan tersebut juga harus diimbangi dengan adanya kebijakan yang bisa menurunkan jumlah hilangnya nyawa akibat kecelakaan di beragam jenis jalan raya.


ADB mulai 2011 ini juga telah menyatakan sebagai tahun dimulainya Dekade Aksi untuk Keamanan Jalan.


Program kampanye ini akan mengimbau berbagai pemerintahan di kawasan Asia dan Pasifik untuk mengatasi tingginya tingkat kematian dan korban luka-luka serius akibat dari peristiwa kecelakaan lalu lintas.


Dengan hampir sepertiga dari pinjaman ADB diberikan untuk proyek transportasi, ADB telah mengembangkan Rencana Aksi Keamanan Jalan yang mempromosikan keamanan dalam perencanaan, desain, konstruksi, dan operasi dari seluruh bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan tersebut.


Rencana tersebut juga meliputi komponen infrastruktur, seperti median jalan dan fasilitas trotoar di samping komponen dukungan kebijakan, seperti program edukasi publik.


Lembaga keuangan multilateral itu memperkirakan bahwa setiap tahunnya sekitar 1,18 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.


Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen diantaranya terjadi di negara-negara yang terletak di Asia dan Pasifik.


Sebelumnya, Bank Dunia bersama dengan enam bank multilateral lainnya meluncurkan inisiatif bersama untuk mempromosikan keamanan jalan guna menekan angka kematian dan kecelakaan lalu lintas di negara-negara berkembang.


"Di negara-negara maju, kecelakaan lalu lintas menunjukkan penurunan tetapi di negara-negara berkembang menunjukkan peningkatan karena meningkatnya pembangunan jalan, kendaraan bermotor, dan pengaturan jalan yang berbahaya yang mengancam keselamatan pengguna jalan," kata Presiden Bank Dunia, Robert B Zoellick.


Zoellick mendesak agar negara-negara itu berinvestasi dalam keamanan jalan dan menyerukan kepada lembaga donor untuk menyediakan dana yang memadai melalui inisiatif baru baik dalam bidang pembiayaan maupun pembangunan kapasitas.


Hal tersebut, menurut dia, dibutuhkan oleh pihak negara-negara berkembang untuk memenuhi tujuan Dekade yang menargetkan mengurangi tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 50 persen pada 2020.

0 komentar:

 
TheRealLivingDeal News 2 © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum