Pages

Berebut Gunungan, Tradisi Maulid di Pekalongan

Selasa, 15 Februari 2011

Pekalongan: Banyak cara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Pekalongan, Jawa Tengah, warga berebut gunungan maulud. Mereka percaya bisa mendapat berkah jika memperoleh gunungan maulud, baru-baru ini.

Ada 19 gunungan yang disediakan pada Maulid Nabi Muhammad tahun ini. Begitu dikeluarkan, warga langsung berebut. Kericuhan sempat terjadi. Mereka percaya mendapat bagian dari gunungan akan memperoleh rezeki di masa mendatang.

Sejumlah panitia berusaha menghalangi warga. Namun itu tak terlalu dihiraukan. Mereka tetap berebut gunungan yang akan diarak ke alun-alun.

Peringatan Maulid Nabi Muhamamd juga diperingati warga Kota Gorontalo dengan gerebek kue walima. Kue tradisional itu dipercaya bisa mendatangkan berkah. Seperti halnya di Pekalongan, peringatan di Gorontalo juga berlangsung ricuh karena masyarakat berebut kue. Tak hanya berebut, warga juga saling lempar kue.

Sedangkan masyarakat Pinrang, Sulawesi Selatan, menggelar mattojang, tradisi berayun di ayunan raksasa saat Maulid Nabi Muhammad. Ini adalah sebuah prosesi tradisi kuno bagi Suku Bugis Makassar untuk mengingat prosesi turunnya manusia ke bumi.

Mattojang adalah permainan masyarakat Bugis kuno yang berasal dari kata tojang, berarti ayunan. Setiap menyambut Maulid Nabi Muhammad, kaum bangsawan Suku Bugis selalu menggelar mattojang. Mereka berayun-ayun di ayunan berukuran raksasa setinggi sepuluh meter.(ULF)

0 komentar:

 
TheRealLivingDeal News 2 © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum