Pages

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

9 Alasan Beralih dari Facebook ke Google Plus

Senin, 04 Juli 2011 0 komentar

- Dapatkah Google+ (Google Plus) mencuri pengguna dari Facebook? Ya. Ada beberapa alasan yang baik untuk beralih dari Facebook ke Google+, mulai dari penggunaan yang gampang hingga privasi data.

Pertanyaannya "Dapatkah Google+ mengalahkan Facebook?". Pertanyaan tersebut sebenarnya mungkin tak terlalu tepat. Ini bukan tentang satu situs melawan situs lainnya. Google+ lebih besar daripada itu. Alasan mengapa Google menyebutnya "Proyek Google+" ialah bahwa Google+ akan menjadi bagian sentral dari keseluruhan identitas Google. Itu akan membentuk kembali perusahaan tersebut.



Jadi pertanyaan yang lebih tepat adalah "dapatkah Google mengalahkan Facebook?" Jika ditempatkan seperti itu, kontes tersebut tampaknya jauh lebih seimbang.

Tentu saja Facebook memiliki awal yang besar, tapi ada beberapa alasan baik bagi orang untuk secara serius meninggalkan Facebook untuk Google+. Setidaknya ada 9 alasan seperti dikutip Kompasianer, Oscar, dari PCWorld.

1. Integrasi dengan layanan Google

Porsi terbesar yang dimiliki Google untuk menarik orang menggunakan Google+ ialah integrasi. Artinya Google akan membangun fitur dan peralatan Google+ ke hampir semua layanan online-nya mulai dari pencarian dokumen hingga Video. Google+ sudah diintegrasikan ke hampir keseluruhan produk Google.

Ini memperkenankan Anda memonitor semua peristiwa Google+ (pesan, update, dan lain-lain) sewaktu membagi konten dengan teman tanpa meninggalkan layanan Google yang sedang Anda gunakan. Jutaan orang menggunakan layanan gratis Google (Gmail, Dokumen, Pencarian, dll.), dan dengan keterikatan layanan tersebut dengan Google+ mungkin akan mudah bagi seseorang meninggalkan Facebook.

2. Manajemen pertemanan yang lebih baik

Google benar bahwa konsep "lingkaran" atau Circle lebih sesuai dengan cara kita berteman di kehidupan nyata. Kita memiliki banyak jenis teman, dan kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka dalam berbagai cara yang berbeda. Fitur Grup Facebook memperkenankan anda membentuk grup khusus teman, tapi dibandingkan dengan yang dilakukan di Google+, itu nampaknya tidak praktis. Lagi pula, Fitur Grup Facebook masih baru (tambahan), sedangkan Circle merupakan landasan dari platform Google+.

3. Aplikasi mobile yang lebih baik

Jika Anda adalah pengguna Android, anda bisa tahu bahwa memperoleh konten dari telepon Anda ke platform sosial lebih gampang, lebih bersih, lebih banyak fungsi dengan aplikasi mobile Google+. Aplikasi tersebut memang sudah mantap, tapi Google akan tetap mencari dan mencari cara untuk membuat Android anda menjadi anggota tubuh dari platform sosial Google+ anda. Google berharap untuk menggunakan basis pengguna Android-nya yang besar sebagai suatu bagian melawan Facebook, yang aplikasi mobile-nya walau kelihatan cantik tapi sedikit kikuk untuk digunakan.

4. Lebih gampang menemukan hal untuk dibagi

Fitur Spark Google+ merupakan satu lagi hal penting yang membedakannya dari Facebook. Spark ialah di mana Google mengungkit mesin pencarinya untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan Facebook yaitu memberikan pengguna aliran informasi instan yang relevan untuk dibagi bersama teman. Lantaran Facebook tidak memiliki mesin pencari, penggunanya harus meninggalkan situs itu untuk mencari data yang dapat dibagi atau menunggu teman mereka membaginya dengan mereka. Pertanyaan "bagaimana saya mencari sesuatu untuk dibagi" secara langsung dijawab dengan Spark.

5. Anda dapat mengambil kembali data Anda

Facebook dikenal kurang handal menangani data pribadi. Misalnya Anda dipaksa untuk membuat bagian tertentu data pribadi anda tampil ke publik, dan sangat sulit untuk secara permanen menghapus profil Facebook Anda. Di lain pihak, Google membuatnya mungkin bagi Anda untuk mengambil semua data yang Anda tempatkan di Google+ lalu pergi. Hal ini dilakukan melalui perangkat Google+ yang disebut "Data Liberation". Dengan hanya beberapa klik anda dapat mengunduh data dari Picasa Web Albums anda, Profil Google, Google+ stream, Buzz dan kontak.

6. Melabel foto lebih baik

Ketika melihat foto di Google+ anda dapat melabel nama orang-orang di dalamnya mirip dengan di Facebook. Anda membuat persegi empat kecil di sekitar wajah mereka, kemudian mengetikkan nama mereka pada kotak di bawahnya atau memilih salah satu nama yang diterka Google+. Namun ada perbedaan besar di mana Google menangani aspek privasi dalam melabel foto. Ketika Anda melabel seseorang, akan ada catatan seperti ini "Menambahkan label ini akan memberitahukan orang yang anda labelkan. Mereka dapat foto dan album terkait". Di lain pihak, Facebook tidak melakukan usaha untuk memperingatkan orang bahwa mereka telah dilabel (mungkin saja dalam foto yang tidak baik) dan memberikan mereka kesempatan langsung untuk mengeluarkan (remove) label itu.

Google juga telah memutuskan untuk sedikit malu menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah, yang sekarang digunakan Facebook untuk secara otomatis mengidentifikasi orang dalam foto yang diunggah ke album pengguna.

7. Fitur obrolan grup yang mantap

Google+ memiliki fitur yang mengalahkan Facebook dalam urusan obrolan. Gampang untuk membuat grup khusus obrolan vidio dengan menggunakan fitur Hangouts pada Google+, dan membuat grup khusus untuk mengobrol nampaknya merupakan sesuatu yang alami dan menyenangkan untuk dilakukan dalam jejaring sosial. Hal yang mirip juga dilakukan oleh aplikasi mobile Huddle yang membuat pengguna Android memulai obrolan teks grup. Facebook tidak menawarkan perangkat ini.

8. Membagi konten lebih aman

Anjuran privasi sudah lama meminta situs jejaring sosial untuk memperkenankan pengguna menentukan tingkat privasi setiap konten yang dibagi, daripada menggunakan daftar penyetelan awal yang menentukan semua konten yang dibagi. Google nampaknya mendengar permintaan itu, dan membangun kapabilitas tersebut ke dalam Google+. Sebagai contoh, jika saya membagikan artikel atau mengunggah gambar dari kamera, Google+ memberikan saya pilihan lingkaran teman mana yang ingin saya bagikan konten tersebut. itu merupakan keuntungan Google+.

9. Google lebih baik mengurusi data pribadi Anda

Menjalankan sebuah jejaring sosial, semuanya tentang tanggung jawab untuk mengurusi informasi pribadi pengguna. Facebook merupakan perusahaan muda yang bergerak cepat yang telah terbukti angkuh dalam pergerakannya, kurang begitu peduli kepada privasi data pengguna, dan mudah diakses orang lain. Di lain pihak, Google merupakan perusahaan yang jauh lebih matang yang terlihat jauh lebih terpercaya ketimbang Facebook. Sebagian besarnya, Google telah beroperasi berdasarkan slogannya "Jangan Menjadi Jahat".

Mark Zuckerberg Pun Daftar Google+

0 komentar

Baru di-soft launching dua hari yang lalu, Google+ atau disebut Google Plus sudah dibanjiri banyak peminat. Tidak tanggung-tanggung, CEO Facebook, Mark Zuckerberg bergabung dengan Google Plus. Hal ini dilaporkan oleh Venturebeat.com yang melihat profil Mark di Google Plus.



Padahal secara bisnis Google dan Facebook jelas dalam posisi berlawanan. Bahkan disinyalir hubungan kedua perusahaan ini tidaklah begitu baik karena kasus black campaign yang dilakukan oleh Facebook beberapa waktu yang lalu terhadap Google.

Belum jelas benar siapa yang mengundang Mark untuk bergabung ke Google Plus. Terlebih lagi bukan hanya Mark yang bergabung, melainkan banyak karyawan Facebook yang juga ikut di Google Plus.

Tercatat cukup banyak karyawan dan pejabat Facebook selain Mark yang bergabung dengan Google Plus, yaitu CTO Bret Taylor, Zach Rait dan Arjun Banker (software engineers), Blake Ross (direktur produk), Francis Luu (produk desain), dan Justin Shaffer (produk manajer). Namun Sheryl Sandberg yang mantan karyawan Google dan kini mejadi orang kedua di Facebook belum bergabung.

Google memang menyebarkan undangan ke banyak reporter teknologi agar mau bergabung dan melihat untuk pertama kali Google Plus sebelum dicoba banyak pengguna. Namun bergabungnya Mark masih menjadi suatu kejutan melihat proyek ini jelas-jelas akan menjadi saingan Facebook di social media, paling tidak menurut Google.

Kashmir Hill dalam blognya di Forbes juga mengklaim hal yang sama, bahwa Mark Zuckerberg sudah memiliki profil di Google Plus, namun foto yang dipasang di sana tidak memperlihatkan rasa senang. Artinya, menurutnya, foto profil Mark jelas sekali tidak menunjukkan ia bahagia. Mungkinkah ini terkait dengan hadirnya Google Plus tersebut? Padahal jika dibandingkan dengan foto profilnya di Facebook Mark memberikan senyum yang lebar.

Geek.com melaporkan meskipun masih dalam tahap mengundang beberapa orang yang dirasa Google pantas untuk mencoba proyek Google Plus ini, jumlah pengguna Google Plus sudah cukup banyak. Sudah pasti akan ada Sergey Brin dan CEO Google Larry Page di Google Plus. Selain itu wartawan teknologi dan media yang dipandang cukup punya pengaruh dan mau memberikan penilaian fair terhadap proyek tersebut.

Meski demikian, kemungkinan bahwa nama yang terdaftar adalah seseorang yang mengaku-ngaku jadi Mark Zuckerberg juga bisa terjadi. Namun, melihat banyaknya anggota yang ada di Circles Mark Zuckerberg merupakan para pejabat Facebook, kemungkinan tersebut menjadi kecil. Artinya profil yang ada di Google Plus itu kemungkinan besar adalah Mark Zuckerberg.

Bergabungnya Mark Zuckerberg ke Google Plus mungkin untuk melihat dari dalam fitur-fitur apa yang ditawarkan oleh Google Plus dan tentu saja mungkin mencobanya dan membandingkannya dengan yang ada di Facebook. Banyak pendapat awal dari mereka yang telah berkesempatan bergabung dengan proyek Google Plus ini mengatakan Google Plus layaknya Facebook (copy cat) dengan beberapa perubahan dalam penggunaan istilah seperti Circles untuk Friend.

Google Plus – Apa Itu Google Plus (Google +) ?

0 komentar

Google Plus Penantang Baru Facebook


Google Plus (Google +) adalah jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh raksasa internet, google. Tentu saja hal ini dilakukan untuk mengikis dominasi Facebook yang sangat berjaya di dunia jejaring sosial dalam beberapa tahun ini. Google plus sebenarnya adalah usaha kesekian google untuk melawan facebook setelah sebelumnya mencoba menelurkan google wave, google buzz dan orgut namun hal tersebut sepertinya sia-sia karena respon pengguna internet sangat minim dan nampaknya masih lebih setia menggunakan facebook daripada produk-produk google tersebut. Nah bagaimana dengan google plus ini?


Google Plus

“Kami ingin memperbaiki pengalaman berbagi di Internet sebelumnya,” kata engineer senior Google, Vic Gundotra, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu 29 Juni 2011.

Google plus ini mirip dengan Facebook. Para penggunanya bisa menulis status di Google Plus, mengunggah foto dan tautan, seperti yang biasa dilakukan di Facebook. Bedanya, menurut Gundotra, Google Plus (Google+) bisa memisahkan anggota di jejaringnya dengan kelompok-kelompok. Misalnya, kelompok kerja dan kelompok rekan kerja.


google plus logo

“Sebab tidak semua hubungan kita sama. Seperti hubungan kita dengan bos pasti berbeda dengan hubungan kita dengan orang tua kita,” katanya. Gundotra menjelaskan, Facebook banyak dikritik soal kelompok-kelompok itu. Banyak status pengguna yang tak ingin dilihat oleh seseorang di jaringannya. Namun sekarang Google Plus sudah menyediakan fitur tersebut.
google plus screenshoot

Oleh karena itu, lanjutnya, Google memecahkannya dengan membuat Google Plus ( Google+ ) yang memudahkan pengguna memisahkan anggota di jaringannya dalam kelompok berbeda sesuai kepentingan masing-masing.

Peluncuran Google Plus (Google+) ini menjadi pertaruhan Google untuk masuk ke pertarungan jejaring sosial. New York Times menulis Google+ sepertinya terlambat masuk ke kancah ini.

Menurut datacomScore, pada Mei tahun ini, sebanyak 180 juta orang mengunjungi situs Google termasuk YouTube. Angka ini memang lebih besar dari Facebook yang dikunjungi 157,2 juta orang. Namun, para Facebooker rata-rata menghabiskan waktu 375 menit. Adapun pengunjung Google hanya menghabiskan waktu 231 menit.

Nah, bagaimana kelanjutan Google Plus (Google+) di tengah persaingan dunia jejaring sosial? Patut untuk ditunggu!

 
TheRealLivingDeal News 2 © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum